-->

3 Contoh Analisis Jurnal Pendidikan Ilmiah

Hal yang pertama kali yang diajarkan kepada mahasiswa sebelum mereka memulai untuk belajar menulis karya tulis ilmiah yaitu mengenal karya tulis ilmiah itu sendiri.

Karya tulis ilmiah dapat disajikan salah satunya dalam bentuk jurnal.


Menurut Hakim 2012 dikutip dari aminawm disebutkan bahwa jurnal ilmiah adalah majalah publikasi yang memuat KTI (Karya Tulis Ilmiah) yang secara nyata mengandung data dan informasi yang mengajukan iptek dan ditulis sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan ilmiah serta diterbitkan secara berkala. 

Untuk itu beberapa dosen memberikan tugas kepada mahasiswanya untuk menganalisis jurnal.
Tujuan dari enugasan tersebut yaitu :

  1. Memberikan pengenalan secara nyata kepada mahasiswa tentang jurnal.
  2. Meningkatkan kemampuan analisis mahasiswa terhadap penyusunan jurnal ilmiah.
  3. Mahasiswa dapat menemukan kelemahan dan kelebihan dari jurnal yang mereka analisis.
Untuk lebih memhami tentang analisis pada jurnal ilmiah, perhatikan beberapa contoh di bawah ini.
Contoh Analisis Jurnal Ilmiah
Contoh Analisis Jurnal Ilmiah Pendidikan


Contoh Analisis Jurnal Pendidikan.


Contoh 1 Analisis Jurnal Pendidikan :


Model yang Dipilih :   
Pengaruh Model Pembelajaran Arias Berbantuan Media Karikatur  terhadap Pemahaman Konsep IPA. Analisisnya adalah sebagai berikut:

1. Isi     :
Model Pembelajaran Arias sangat cocok digunakan untk memaksimalkan penanaman pemahaman konsep IPA kelas IV SD. Model pembelajaran Arias merupakan model pembelajaran sederhana, sistematik, bermakna, dan dapat digunakan oleh para guru sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik. Untuk menunjang pembelajaran Arias, diperlukan suatu media pembelajaran yaitu media karikatur. Media karikatur adalah salah satu jenis media pembelajaran visual karena dapat dilihat, dipandang, diperhatikan dan disimak oleh siswa tentunya akan disenangi peserta didik. Penggunaan media ini karena siswa lebih menyukai gambar daripada tulisan, sehingga menambah semangat siswa. Media karikatur yang digunakan dalam proses pembelajaran contohnya berkaitan tentang gambar makhluk hidup atau gambar alam yang dijadikan sebagai objek. Gambar tersebut menyiratkan sebuah pesan mendalam tentang makhluk hidup dan lingkungannya.
Arias singkatan dari (siswa tidak akan malu lagi dalam menyampaikan pengetahuan yang telah mereka miliki (assurance), mengembangkan daya nalar (relevance), menyampaikan ide melalui kegiatan diskusi kelompok, membangkitkan minat siswa selama pembelajaran berlangsung (interest), memberikan kesempatan untuk melakukan presentasi, mengemukakan pendapat. Setelah proses tersebut diberikan tes (assessment), siswa diberikan penghargaan untuk dapat menumbuhkan rasa bangga pada siswa terhadap hasil yang telah dicapai (satisfaction).

2. Hasil
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas IV di Gugus X Kecamatan Mengwi. Kecamatan tersebut terdistribusi dalam empat sekolah yaitu SD No. 1 Penarungan, SD No. 2 Penarungan, SD No. 3 Penarungan, dan SD No. 4 Penarungan. Dari rata-rata pemahaman konsep IPA, diketahui kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Arias berbantuan media karikatur lebih tinggi dari kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran konvensional.
 
3. Kelebihan
Siswa dapat menemukan dan menkonstruksikan pengetahuannya sendiri, dapat menanamkan rasa percaya diri pada siswa serta menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya pada materi tertentu, adanya hubungan antara materi pembelajaran dengan kehidupan siswa, membuat mereka merasa apa yang mereka pelajari berguna dan bermanfaat bagi kehidupannya, mencegah kebosanan.

4. Kelemahan:
Memerlukan waktu yang cukup banyak, membutuhkan bahan dan fasilitas yang lengkap sehingga memerlukan biaya yang sangat mahal, guru masih belum dapat mengembangkan kreativitas yang dimilikinya.

5. Saran:
Agar siswa selalu semangat dalam pembelajaran, guru harus memberikan suatu model dalam proses belajar yang inovatif dan kreatif salah satunya adalah model Arias. Namun, guru juga diharapkan dapat mengatur waktu menggunakan model tersebut semaksimal mungkin untuk meminimalisir siswa dalam kebosanan, selain itu bahan atau fasilitas juga harus tetap ekonomis, selain murah, bahan yang dibuat juga bervariasi (seperti menggunakan kertas karton warna, barang-barang bekas). Secara otomatis guru didorong untuk selalu mengembangkan imajinasi dan kreativitasnya dan siswa juga dituntut untuk tetap kritis, mandiri, dan bersungguh-sungguh selama mengikuti pelajaran.


Contoh 2 Analisis Jurnal Pendidikan

Judul Jurnal 
Penerapan Pendekatan Stm Berbantuan Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas Iv Sd No.4 Suana Nusa Penida
                         :
1. Isi Jurnal
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA siswa melalui penerapan pendekatan STM berbantuan audio visual. Sains Teknologi Masyarakat (STM) merupakan terjemahan dari Science Teknology Society (STS) yaitu suatu usaha untuk menyajikan sains dan teknologi dalam konteks pengalaman dan kehidupan manusia sehari-hari, dengan fokus isu-isu atau masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh masyarakat, baik bersifat lokal, regional, nasional maupun global yang memiliki komponen sains dan teknologi. Dalam penerapan pendekatan STM, salah satu media yang dapat membantu proses pembelajaran IPA dengan pendekatan STM di kelas adalah dengan menggunaan media audio visual.

2. Kelebihan 
Siswa belajar menemukan dan menyusun sendiri pengetahuan yang diperolehnya dari proses belajar yang dilakukannya. Melatih kepekaan penilaian siswa terhadap dampak lingkungan sebagai akibat perkembangan sains dan teknologi. Memberikan kesempatan kepada siswa yang kemampuannya kurang untuk bertanya maupun mengemukakan pendapat, kelompok dibentuk lebih bersifat heterogen, memberikan refleksi terhadap semua hasil pekerjaan siswa.

3. Kekurangan 
Penerapan pendekatan STM tentunya sangat baik digunakan dalam pembelajaran karena selalu mengaitkan materi dengan kehidupan serta lingkungan dunia nyata siswa. Akan tetapi, dalam proses pembelajaran tidak bisa setiap hari langsung mengajak siswa ke dalam pokok obyek pembelajaran yang ada dalam lingkungan.

4. Saran
Guru mampu menyampaikan materi dalam pembelajaran kemudian dikaitkan dengan kehidupan nyata, karena dalam proses pembelajaran tidak bisa setiap hari langsung mengajak siswa ke dalam pokok obyek pembelajaran yang ada dalam lingkungan. Maka dari itu penggunaan media pembelajaran akan sangat membantu dalam penerapan pendekatan STM, karena media merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut. 

Contoh 3 Analisis Jurnal

Judul Jurnal 
Penerapan Model Kooperatif Tipe TGT dalam Peningkatan Pembelajaran IPA  kelas IV SD N  1 Giritirto Kec. Karanganyar tahun 2012/2013

Analisis isi dan hasil sebelum menggunakan model kooperatif tipe TGT yaitu:
Kognitif : Guru mengadakan pretes sebelum melaksanakan kegiatan tindak lanjut dan hasilnya yaitu 80% siswa belum tuntas dan 20% siswa tuntas. Berarti dengan jumlah 30 siswa, 26 siswa yang tidak tuntas dan 4 siswa saja yang tuntas dalam pembelajaran ini. Afektif : Siswa pasif karena guru hanya menggunakan model ceramah, bersifat monoton dan yang disayangkan lagi tidak ada suatu media pengajaran yang membuat tertarik. Psikomotorik : Siswa belum trampil untuk bertanya dan menjawab serta berpendapat tentang suatu pembelajaran

Analisis isi dan hasil setelah menggunakan model kooperatif tipe TGT yaitu :
Kognitif : Peningkatan hasil belajar IPA semakin meningkat dengan hasil akhir yang memuaskan yaitu peningkatan terjadi untuk hasil belajar IPA kelas IV, yaitu menjadi 2 siswa atau 7% yang belum tuntas dan sisanya 28 siswa atau 93% sudah memenuhi nilai KKM. Sedangkan observasi pada pembelajaran IPA pada guru dan siswa dengan dua siklus dan hasil yang terakhir adanya jumlah persentase rata-rata 86% , ternyata guru dan siswa sudah dapat bekerja sama. Pada pembelajaran proses juga mengalami peningkatan dengan rata-rata persentase terakhir yaitu menjadi 80%. Ini menandakan bahwa guru dan siswa sudah dapat bekerja sama dalam pembelajaran berlangsung dengan model kooperatif TGT. Afektif : Siswa menjadi senang dan aktif mengikuti pelajaran IPA karena dikemas dalam bentuk dinamis dengan menggunakan model ini. Psikomotorik : Siswa menjadi terampil bertanya, menjawab dan mengemukakan pendapat, serta menghargai keragaman dalam kelompok untuk meningkatkan kerja sama dalam model kooperatif tipe TGT.

Kelebihan dan kekurangan model kooperatif tipe TGT di kelas IV SD N 1 Giritirto
NO
KELEBIHAN
KEKURANGAN
1.
2.
3.

4.

5.
Siswa tidak bergantung kepada guru.
Lebih percaya diri.
Meningkatkan prestasi akademik siswa tersebut.
Mengembangkan kemampuan dan menguji pemahaman siswa.
Menumbuhkan rasa kerja sama.
Membutuhkan waktu yang relatife lama.
Pendapat yang tidak sama(pro dan kontra).
Penilaian yang bergantung dari hasil kelompok saja.

Saran
Menurut saran saya guru lebih mementingkan kebutuhan siswa untuk mencapai hasil dan tujuan pendidikan yang baik. Selain itu guru juga lebih dapat kreatif untuk menumbuhkan kreatifitas dalam media pembelajaran, agar siswa dapat lebih tertarik dan mendapatkan hasil yang sesuai dan baik.

Demikian informasi tentang contoh analisis jurnal pendidikan. 
Penulis : 
Ary Astuti
Ari Zuqnil
Desi Wulandari

0 Response to "3 Contoh Analisis Jurnal Pendidikan Ilmiah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

IKLAN 2

Iklan Tengah Artikel 2

IKLAN 3

Iklan Bawah Artikel

IKLAN 4