-->

11 Cara Terbaik Memotivasi Anak Agar Rajin dan Giat Belajar

Motivasi Belajar

Umumnya . . .

Orang tua ingin melihat anaknya tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang memiliki motivasi tinggi dalam belajar.
Mereka berharap bahwa anaknya senang belajar, menyukai belajar, dan dapat menjadi orang yang pintar.


Mereka percaya bahwa anak yang motivasi belajarnya tinggi akan mudah mengikuti pelajaran di sekolah dan selalu nyaman untuk belajar di sekolah.

Hal itu tentu benar, karena dengan motivasi yang tinggi anak akan selalu tertarik dengan kegiatan pembelajaran di sekolah.

Yang berbeda yaitu tidak semua anak memiliki motivasi belajar yang tinggi. Beberapa anak memang di tardirkan dengan motivasi belajar tinggi namun sebagian lainnya tidak memilikinya.

Untungnya motivasi tidak hanya diperoleh dari dalam diri siswa. Karena motivasi juga dapat dibentuk melalui peran segala sesuatu dari luar diri anak tersebut.

Mengetahui bahwa orang tua dapat juga memberikan peran untuk menambah motivasi siswa belajar. Maka penting sekali bahwa orang tua harus tau apa saja yang dapat meningkatkan motivasi anak dalam belajar.

Isi Artikel
pada artikel ini. Akan di bahas cara yang dapat dilakukan orang tua untuk meningkatkan motivasi belajar anak.

Namun sebelum masuk ke cara meningkatkan motivasi anak dalam belajar. Perlu di pahami terlebih dahulu tentang :
a. Motivasi Belajar itu sendiri
b. Ciri-ciri anak dengan motivasi belajar tinggi.
c. Ciri-ciri anak dengan motivasi belajar rendah
d. Penyebab Rendahnya motivasi belajar anak

Sumber :testingmom.com
Apakah motivasi belajar itu?

Motivasi belajar adalah keinginan yang kuat untuk belajar. Seseorang yang memiliki motivasi belajar dapat dikatakan sebagai orang yang memiliki keinginan untuk belajar yang kuat sehingga memberikan usaha-usaha untuk belajar.

Sebaliknya jika seseorang tidak memiliki motivasi belajar. Maka dia tidak akan memiliki keinginan untuk belajar.

Akibatnya jika terdapat anak yang tidak memiliki motivasi belajar. Kemudian orang tua memerintah anak belajar.

Apa yang terjadi?
Ia akan belajar bukan karena keinginan dirinya sendiri. Ia akan belajar karena terpaksa.

Pertanyaan selanjutnya, apakah belajar secara terpaksa hasilnya baik? Apakah juga informasi yang ia pelajari dengan terpaksa itu dapat dia terima dan dimaknai dalam otaknya?

Jawabannya adalah tidak.

Oleh sebab itu memaksa anak belajar bukanlah hal yang baik.
Menumbuhkan motivasi belajar adalah pilihan yang harus dipilih orang tua ketimbang memaksa anak untuk belajar.

Ciri-ciri motivasi belajar anak yang tinggi
Ini penting untuk diketahui oleh orang tua agar. Dapat membedakan anak yang tidak memiliki motivasi belajar dengan anak yang memiliki motivasi belajar yang tinggi.

Harapan kita tentu anak kita memiliki ciri-ciri seperti dibawah ini. (Memiliki motivasi belajar tinggi).

Namun jika pada kenyataanya belum.

Jangan kuwatir karena ada kesempatan bagi kita untuk mengubahnya menjadi anak yang memiliki motivasi belajar tinggi.

Menurut Sadirman (1986) anak dengan motivasi belajar yang tinggi memiliki ciri-ciri sebagai berikut;

1. tekun dalam menghadapi tugas atau dapat bekerja secara terus menerus dalam waktu lama.

2. ulet menghadapi kesulitan  dan tidak mudah putus asa, tidak cepat puas atas prestasi yang diperoleh.

3. menunjukan minta yang besar terhadap bermacam-macam masalah belajar

4. lebih suka bekerja sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain

5. tidak cepat bosan dengan tugas-tugas rutin; dapat mempertahankan pendapatnya

6. tidak mudah melepaskan apa yang diyakini

7. senang mencari dan memecahkan masalah.

Sementara menurut Ibrahim (Nisriyana :2007) menyampaikan bahwa ada 5 ciri anak yang memiliki motivasi belajar tinggi yaitu :

1. Senang bekerja keras unuk mencapai keberhasilan.

2. Selalu khawatir mengalami kegagalan.

3. Cenderung bertindak atau menetapkan suatu pilihan yang realistis.

4. Senang berkompetisi yang sehat.

5. Bertanggung jawab atas pilihan atau perbuatannya.

Sementara anak dengan motivasi rendah atau tidak memiliki motivasi belajar memiliki ciri-ciri sebagai berikut

1. Tidak ada keinginan untuk mengetahui materi pelajaran.

2. Malas untuk belajar saat di rumah

3. Tidak peduli terhadap hasil belajarnya, lebih pada nilai dia tidak mempedulikan hasil nilai dari yang ia dapat.

4. Tidak memiliki semangat dalam mengikuti proses belajar di sekolahnya.

Penyebab Anak Tidak Memiliki Motivasi Belajar

1. Mengalami kesulitan berkonsentrasi
2. Tidak menyukai subjek mata pelajaran di sekolah
3. Tidak merasa tertantang dengan apa yang ia pelajari
4. Tidak nyaman dengan kondisi lingkungan
5. Dia percaya bahwa usahanya tidak dapat meningkatkan kemampuannya.
6. Tidak mendapatkan hasil yang sesuai dengan usaha yang telah dia upayakan.
7. Memiliki permasalahan pada belajar
8. Gagal mencapai tujuan belajar yang di canangkan
9. Tidak memiliki hubungan kerja yang baik dengan gurunya
10. Gaya belajar yang tidak tepat

Baca penjelasannya pada :  anak malas? ini 10 penyebab anak malas yang perlu diketahui 

Untuk mengatasi masalah - masalah yang menyebabkan anak malas belajar, berikut ini cara yang dapat dilakukan oleh para orang tua.

Cara memotivasi anak agar rajin dan giat belajar

1. Menciptakan atsmosfer membaca

Membaca adalah kunci dari berkembangnya pengetahuan. Anak yang memiliki kegemaran membaca cendrung akan lebih rajin untuk belajar. Hal tersebut dikarenakan kegiatan belajar tidak lepas dari kegiatan membaca.

Untuk membuat anak gemar membaca, maka orang tua harus dapat menciptakan atsmosfer membaca di lingkungan anak. Hal itu dapat dilakukan dengan cara membudayakan kegiatan membaca setiap pagi di rumah seperti membaca koran, majalan, buku pengetahuan, novel, dll.

Selain itu mendesain lingkungan rumah dengan banyak menata atau memberikan rak-rak buku bacaan adalah salah satu yang dapat dicoba. Dengan memberikan nuansa ruang baca pada rumah kita dapat membuat  anak tertarik untuk meluangkan waktu membaca.

2. Bantu anak untuk belajar sebisa mungkin

Cara untuk membuat anak giat dalam belajar yaitu membantunya menghadapi tantangan dalam belajar.

Tidak perduli betapa pintarnya anak kita. Anak kita akan mendapatkan tantangan yang sulit untuk ia selesaikan sendiri. Menempatkan diri kita sebagai orang tua yang selalu membantu mereka dalam menghadapi masalah yang sulit akan memberikan dorongan bagi mereka untuk terus berusaha menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya.

Mendapatkan perhatian dan bantuan dari orang yang di sayangi nya. Anak akan cendrung berusaha dengan maksimal untuk tidak mengecewakan orang yang telah membantu belajar dengan giat dan rajin akan dia lakukan untuk menunjukan bahwa dia bisa melewati tantangannya.

3. Mendorong komunikasi terbuka dan tulus.

Jangan biarkan anak anda tidak mau berbagi masalahnya dengan anda. Anda adalah orang terbaik baginya untuk membantu masalah yang mereka hadapi.

Untuk itu bangunlah komunikasi yang tulus dengan anak anda. Luangkan selalu waktu untuk saling berbicara satu sama lain.

Bicaralah pada dirinya mulai pada hal-hal yang ringan. Tidak harus selalu bertanya pada dia tentang aktifitasnya, masalahnya di sekolah atau di kehidupannya.

Mulailah dengan cerita masa lalu dia saat kecil, cerita tentang kegiatan yang menyenangkan di hari ini, itu akan lebih mencairkan. suasana yang menyenangkan diantara keduanya.

Sumber : testingmom.com
4. Fokus pada hal yang menarik bagi anak
Salah satu yang membuat anak tidak termotivasi untuk belajar yaitu adanya beberapa mata pelajaran yang tidak dia sukai.

Anak tidak suka bisa jadi karena mata pelajarannya sulit, cara penyampaian atau penyajian materi dari guru yang tidak sesuai dengan gaya belajarnya, atau dia memang
tidak tertarik dengan mata pelajaran tersebut.

Untuk mengatasi masalah tersebut maka anda tidak perlu memaksa anak untuk fokus belajar pada apa yang tidak dia sukai. Mulailah meminta anak anda fokus belajar pada apa yang mereka sukai

Hal terpenting dalam kondisi ini yaitu menciptakan budaya belajar. Jadi tidak perduli apa yang anak pelajari, mereka menyukai terlebih dahulu apa yang ia pelajari. Dalam proses berkembangnya anak nanti dia akan mulai mencoba belajar hal-hal lainnya.

5. Kenali gaya belajar anak

Banyak guru bahkan tidak memahami gaya belajar siswanya. Akibatnya beberapa anak kesulitan menerima atau menangkap materi yang disajikan dan di organisasi kan oleh guru karena tidak sesuai cara penyampaiannya dengan gaya belajar siswa.

Misal anak cendrung memiliki gaya belajar visual. Ketika guru hanya mengajar dengan metode ceramah dan menuntut anak hanya untuk mendengar maka anak akan kesulitan memahami materi pelajaran tersebut.

Sebagai orang tua kita harus mengenali gaya belajar anak. Lakukan uji coba saat belajar, manakah yang membuat anak lebih tertarik dalam belajar.

Apakah anak lebih tertarik belajar dengan mendengarkan cerita atau dengan melihat gamabar.

Gaya belajar itu ada berbacam-macam.
Pelajari dengan membaca :  Pengertian Gaya Belajar Visual, Auditif dan Kinestatik Lengkap Beserta CIri-Ciri dan Strategi 

Sumber : testingmom.com
6. Berbagi antusiasme kamu dalam belajar

Ungkapan bahwa anak belajar dengan meniru hal-hal yang ada disekitarnya dapat menjadi rujukan anda melakukan hal ini.

Percaya atau tidak alih-alih meminta anak belajar akan lebih baik bila dapat menunjukan ke anak bahwa belajar itu menyenangkan.

Tunjukan betapa kamu tertarik pada kegiatan belajar. sehingga anak juga ikut tertarik untuk belajar sama seperti yang anda lakukan.

7. Buat belajar menjadi menyenangkan

Akan ada titik dimana anak merasa bahwa belajar itu membosankan. Apalagi jika selama ini anak belajar hanya dengan membaca dan menulis saja.

Jadi sebagai orang tua, wajib membantu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi anak.

Luangkan waktu, ajak anak untuk menjelajahi materinya melalui perangkat internet. Jika beruntung anda akan mendapatkan berbagai macam materi dalam bentuk video di internet.

Kemudian jadilah teman belajar anak yang dapat menjadi teman diskusi anak. Stop to be a teacher tidak usah menggurui. Cukup menjadi teman belajar mereka yang jika di tanya kita jawab. Dan kadang buatlah seolah olah anda tidak tau dan membutuhkan dia untuk menjawab pertanyaan dari kamu. (Jangan ngetes ya)

8. Fokus pada apa yang dia pelajari bukan pada hasil

Anak yang gagal mencapai tujuannya dapat kehilangan motivasi belajarnya. Memberikan pemahaman bahwa hasil buka lah segalanya perlu di tanamkan kepada anak. Proses adalah hal yang lebih penting dari pada hasil.

Sehingga usaha yang telah dikeluarkan anak tidaklah sia-sia. Ada pengetahuan yang dia peroleh walau hasil tidak seperti yang dia harapkan.

9. Bantu anak untuk mengorganisasikan

untuk menciptakan disiplin belajar agar anak rajin dan giat. Hal utama yang harus dilakukan anak yaitu dapat mengorganisasikan waktu dan kegiatan belajarnya.

Namun yang sering terjadi anak tidak mampu untuk mengorganisasikan aktifitas belajarnya. Maka dari itu sebagai orang tua dapat membantu anak untuk mengorganisasikan kegiatan tersebut.

Tunjukan bagaimana seharusnya aktifitas belajar dinorganisir pada anak. Mulai dari waktu belajar, tempat belajar, cara belajar, dll.

10. Rayakan keberhasilan

Setelah berjuang keras untuk belajar, sampai akhirnya tujuan atau soalnya berhasil tercapai orang tua bisa memberikan reward dengan merayakan keberhasilannya dalam belajar.

Makan diluar bersama, jalan-jalan bersama, atau perayaan kecil-kecilan lainnya dapat kamu berikan kepadanya sebagai wujud kebanggaan bahwa "oke, saya turut bangga melihat kamu berhasil".

hal itu dapat menambah semangat anak untuk lebih rajin dan giat belajar. Dia bahagia karena dapat membuat orang tua bangga dengan prestasi yang dia torehkan.

Hal ini juga untuk menghindari anak merasa tidak mendapatkan ketidak sesuaian antara usaha yang telah dia lakukan dengan hasil yang dia dapatkan.

11. Buat setiap hari sebagai hari belajar

Untuk membuat anak rajin dan giat belajar. Maka membudayakan belajar adalah hal terbaik yang dapat anda lakukan. Bagaimana cara membudayakan belajar? Tentu dengan belajar setiap hari.

Jadi mendesain kegiatan belajar setiap hari adalah hal terbaik untuk membuat anak terbiasa belajar.

Organisasi kan jadwal belajar harian yang baik.

Semisal dia akan belajar pada jam 07.00-08.30 malam. Maka buatlah jadwal rutin untuk dia, pada jam itu buat suasana rumah mendukung anak untuk belajar.

Temani mereka, jangan nonton. TV saat dia belajar. Adalah dua hal yang penting untuk diperhatikan.

Demikian lah cara memotivasi anak untuk rajin dan giat dalam belajar.

Semoga memberikan manfaat kepada pembaca dan dapat menginspirasi untuk memnuat anak rajin dan giat belajar.

0 Response to "11 Cara Terbaik Memotivasi Anak Agar Rajin dan Giat Belajar"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

IKLAN 2

Iklan Tengah Artikel 2

IKLAN 3

Iklan Bawah Artikel

IKLAN 4